
1. Untuk menyekat celah antara piston dan dinding liner supaya kompresi tidak bocor,
2. Menahan ledakan agar tidak lolos ke crankcase,
3.Menyeimbangkan piston ketika bergerak naik turun silinder,
4.Mendinginkan piston dengan menyalurkan panas ke blok,
5. Meratakan oli ke dinding silinder.
Pentingnya ring pinton wajib diperhatikan salah pilih dan pasang bisa
berakibat fatal. Terus apa yang harus dilakukan dan yang perlu
diperhatikan?. Pemilihan piston, setiap kali kita belanja piston
usahakan harus satu merk antara piston dan ringnya supaya bisa dijadikan
patokan yang bagus. Jadi bukan kawin silang antara piston merk A dan
ring piston merk B, dikhawatirkan meski gap ring pistonnya rapet tapi
piston udah oblak didalam blok silinder.
Waktu melakukan proses overbore posisi piston dan ring harus ada selisih, karena itu adalah kuncian utama. Gap ring kompresi pertama bisa dijadikan patokan. Dalam pengaturan gap tiap motor beda perlakuannya. Untuk motor harian yang notabene biasanya kompresi di ruang bakar low kompresi, gap ring piston dibuat lebih rapat. Saat diujung TMA gap ring piston diukur dengan feeler gauge ketemu harus berada dikisaran 0,05mm (Foto B). Beda lagi perlakuan untuk drag bike, bisa menganut clearance lebih longgar hingga 0,10mm (Foto A)karena menganut kompresi relatif tinggi namun pemakaiannya hanya dibawah 8 detik kerja mesin. Apalagi bila piston yang dipakai type forging seperti daytona dijamin lebih aman untuk drag. Sedangkan untuk roadrace yang notabene jam tayang nya mengelilingi sirkuit lebih lama memerlukan gap ring piston hingga 0,15 sehingga motor tidak kedodoran di lap akhir.
Source : OtomotifZone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar