Akhir-akhir ini, pengguna kendaraan bermotor dihadapkan pada
bayang-bayang kenaikan harga BBM. Tidak perlu khawatir karena irit
tidaknya konsumsi bahan bakar bukan karena faktor minyak murah semata,
melainkan juga perlakuan terhadap kendaraan itu sendiri.
Banua M2C | Motor Matic Club Banjarmasin, merangkum delapan nasihat yang dilansir about.com untuk pengguna sepeda motor agar konsumsi bahan bakar irit, berangkat dari sudut pandang perilaku. Berikut tipsnya:
1. Memanaskan mesin sudah jadi ritual. Tapi kebanyakan sepeda motor
berteknologi injeksi sudah bisa dinaiki secara instan setelah
dinyalakan. Jika Anda yakin performa sepeda motor tidak turun, maka
langsung tancap lebih baik. Itu lebih cepat dalam memanaskan mesin
ketimbang membuang bahan bakar saat dipanaskan dalam kondisi diam.
2. Salah satu yang paling efektif, memelihara tekanan angin. Cari
tekanan yang direkomendasikan yang biasa tertempel pada sepeda motor
atau buku petunjuk kendaraan. Tekanan ban yang pas tak hanya menghemat
bahan bakar, tetapi juga meningkatkan pengendalian.
3. Performa sepeda motor akan baik jika mesin terawat. Pahami bahwa saringan udara bersih, busi fresh, saringan bensin bebas kotoran, dan setelan bagus sangat besar peranannya dalam mengirit bahan bakar. Lakukan ini.
4. Fokus memelihara kecepatan konstan. Tarik tuas gas perlahan dan jangan menghentak, apalagi menggeber-geber gas. Berlagak ngebut, padahal di depan bakal macet, hanya akan membuang bahan bakar sia-sia.
5. Berpikirlah begini: batas kecepatan di jalan diciptakan polisi bukan
hanya untuk menertibkan, melainkan juga menghemat bahan bakar. Tarik gas
memang enak dan menimbulkan perasaan meledak-ledak karena adrenalin
meningkat deras. Namun, bahan bakar dijamin jauh lebih boros.
6. Bobot pasti mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Kurangi komponen
tambahan yang tidak perlu. Misalnya, boks di kanan-kiri-belakang. Jika
tidak ada isinya, kenapa harus dipasang untuk dipakai berangkat kerja?
Pasanglah hanya kalau butuh, misalnya touring.
7. Aerodinamis itu penting. Sebisa mungkin buang peralatan yang membuat
angin "menabrak" keras sepeda motor, misalnya tameng angin (windshield) yang tegak lurus. Usahakan memasang tameng angin yang aerodinamis, bila perlu posisinya tak terlalu tinggi.
8. Berkendaralah di jalan yang benar (aspal). Banyak sepeda motor kurang
sabar dengan mengambil jalan tanah di sebelahnya, atau bahkan naik
trotoar rusak hanya untuk menyalip dua atau tiga kendaraan lain dan
mengorbankan pejalan kaki. Sia-sia. Percayalah bahwa jalan yang tak
mulus menambah konsumsi bahan bakar.
Selamat berkendara hemat, nyaman, dan aman.
source : kompas otomotif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar